Entrepreneurial DNA
Cara menciptakan DNA Kewirausahaan
Pada hari Kamis, 26 November 2020, saya mengikuti webminar Binus Festival bertema “How to Create Entrepreneurial DNA” yang dibawakan oleh Tessa Yosafat Santoso. Beliau adalah founder dari kenalsapa.com, yang dapat memfasilitasi pelaku usaha kecil, seperti bisnis dibidang photography, DKV, dan lain-lain. Beliau juga sedang membangun Rumah Creativepreneur Indonesia. Beliau juga menyarankan untuk membuat usaha yang dapat menyelesaikan permasalahan orang.
Entrepreneurial DNA tidak seperti Human DNA, melainkan berarti keterampilan dan kualitas entrepreneur yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi pengusaha yang sukses. Dalam memulai usaha kita sering lupa untuk melihat kapasitas yang ada dalam diri kita. Ada beberapa macam Entrepreneurial DNA, berupa :
- Builder : Builder unggul dalam membangun bisnis dari 0. orang-orang ini adalah pecatur pamungkas dalam permainan pemula, selalu ingin menjadi dua atau tiga langkah di depan pesaingan.
- Opportunist: Opportunist adalah pemimpin dalam diri kita semua. Bagian dari diri kita yang bermanufer untuk berada ditempat yang tepat, pada waktu yang tepat untuk menghasilkan banyak uang.
- Specialist : Pengusaha specialist akan memasuki satu industri dan mematuhinya seumur hidup. Mereka membangun keahlian yang kuat, tetapi seringkali berjuang untuk menonjol dipasar pesaing yang padat.
- Innovator : Pengusaha innovator mengerjakan penemuan, resep, konsep, sistem atau produk mereka yang dapat dibangun ke dalam satu atau banyak bisnis.
Seorang pengusaha jelas butuh yang namanya sandaran, seperti kolaborasi yang memasukan semua aspek entrepreneurial DNA. Karena tidak mungkin seseorang mempunyai semua entrepreneurial DNA, dan mentor, semua pengusaha sukses pasti punya mentor. Pengusaha identik dengan mental dan karakter. Mental dan karakter yang paling utama adalah Antifragile. Anti berarti melawan dan fragile berarti rapuh, dapat diartikan bahwa pengertian antifragile adalah sebuah sistem yang dapat meningkatkan kemampuan untuk berkembang lebih baik lagi dari akibat, stestor, ancaman, guncangan, volatilitas, kebisingan, kesalahan, kehancuran, serangan, atau kegagalan.
Yang saya dapat dari webminar yang sudah saya ikuti adalah saya ingin mengetahui Entrepreneurial DNA yang saya miliki. Saya juga ingin melakukan kolaborasi dan memiliki mentor dalam memulai bisnis saya. Serta mental Antifragile.
Santoso, T. Y. (2020, November 26). How to Create Entrepreneurial DNA.
